DI SEBUAH sore yang muram, seorang lelaki berjaket merah dengan helm hitam terlihat tenang memanggul sebuah lukisan bunga.
Ia melangkah keluar dari sebuah rumah di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, dengan langkah ringan seolah membawa barang miliknya sendiri.
Namun rumah itu bukan rumah sembarangan. Itu adalah kediaman pribadi Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati.
Benda yang raib bukan hanya sekadar kanvas dengan cat minyak. Bagi pemiliknya, lukisan itu adalah serpihan kenangan, perenungan, dan simbol keutuhan keluarga.
“Lukisan bunga yang saya lukis 17 tahun lalu adalah simbol perenungan diri dan kenangan keluarga,” tulis Sri Mulyani dalam unggahan Instagram @smindrawati pada Rabu, 3 September 2025.
Jejak Penjarahan yang Mengusik Ketenteraman Warga Ibukota
Peristiwa itu terjadi pada Minggu, 31 Agustus 2025, ketika gelombang demonstrasi melanda kawasan DKI Jakarta.
Unjuk rasa yang semula bertujuan menyuarakan aspirasi berubah menjadi kericuhan.
Sejumlah rumah pejabat negara menjadi sasaran amuk massa, termasuk rumah pribadi Sri Mulyani.
Baca Juga:
Mudahnya Cara Cek Harga Bitcoin, Ini Caranya
UMKM 56 Juta, tapi Entrepreneur Baru 3,5%: Tantangan Ekonomi Indonesia
MK Larang Wakil Menteri Rangkap Jabatan, Apa Dampaknya Bagi Kabinet
Penjarahan yang berlangsung di depan mata publik kian menegaskan betapa rapuhnya rasa aman.
“Lukisan itu raib, seperti lenyapnya rasa aman, kepastian hukum, dan rasa perikemanusiaan yang adil dan beradab di bumi Indonesia,” ujar Sri Mulyani.
Menurut data Kepolisian Jakarta Selatan, sedikitnya belasan rumah dan toko menjadi korban aksi serupa di kawasan tersebut.
Video penjarahan menyebar cepat di media sosial, diviralkan secara sensasional, dan memicu perdebatan tentang batas antara demonstrasi dengan anarki.
Baca Juga:
Media Hallo.id Hadirkan Layanan Khusus Galeri Foto Perusahaan
Menguak Strategi BI Pacu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke 5,1 Persen
Kereta Whoosh Membawa Prestise, Tapi WIKA Harus Menanggung Luka Finansial
Hilangnya Lukisan dan Runtuhnya Fondasi Kepercayaan Bersama
Bagi Sri Mulyani, kehilangan benda pribadi bukan inti persoalan. Yang jauh lebih menyedihkan adalah hilangnya rasa saling percaya antarwarga negara.
“Liputan penjarahan dimuat dan diviralkan secara sensasional. Hilang hukum, hilang akal sehat, hilang peradaban,” tegasnya.
Lukisan bunga yang raib itu hanyalah potongan kecil dari luka kolektif sebuah bangsa. Ketika hukum tak dihormati, rasa aman pun menguap.
Bagi masyarakat, pemandangan seseorang dengan tenang memanggul barang jarahan menjadi simbol suram bahwa krisis bukan lagi sekadar soal ekonomi, melainkan soal moral dan nilai kemanusiaan.
Minggu Kelabu dan Kenyataan Tentang Korban yang Tak Tergantikan
Di balik berita soal benda yang hilang, ada kenyataan yang lebih pedih: korban jiwa.
“Minggu kelabu akhir Agustus itu, ada korban yang jauh lebih berharga dibanding sekadar lukisan saya, yaitu korban jiwa manusia yang melayang dan tak tergantikan,” tutur Sri Mulyani.
Baca Juga:
Skema Blended Finance DBS Indonesia Targetkan UMKM Sosial Tak Lagi Tertinggal
KKP Gagalkan Penangkapan Ikan Ilegal oleh Kapal Malaysia, Gunakan Trawl dan Rekrut ABK WNI
Ungkapan itu menegaskan bahwa di atas segalanya, nyawa manusia tetap menjadi nilai tertinggi yang harus dijaga.
Kehilangan benda dapat diganti, tetapi kehilangan manusia adalah luka permanen yang meninggalkan jejak mendalam bagi keluarga dan masyarakat.
Pesan Menjaga Rumah Indonesia Dari Sri Mulyani
Di tengah kabar yang menyayat, Sri Mulyani menutup pesannya dengan nada yang menyejukkan.
Ia mengingatkan bahwa Indonesia adalah rumah bersama yang harus dijaga.
“Indonesia adalah rumah kita bersama. Jangan biarkan dan jangan menyerah pada kekuatan yang merusak itu,” katanya.
Ajakan itu bukan sekadar retorika, melainkan panggilan untuk menahan amarah dan merawat persatuan.
“Mari jaga dan terus perbaiki Indonesia bersama, tanpa lelah, tanpa amarah, tanpa keluh kesah, serta tanpa putus asa,” tukasnya.
Di balik hilangnya sebuah lukisan bunga, terselip pesan penting tentang arti kebersamaan.
Bahwa di atas segala kerusakan, masih ada kesempatan untuk memperbaiki rumah bernama Indonesia.****
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infobumn.com dan Bisnisnews.com.
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Adilmakmur.co.id dan Hallokampus.com.
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Nusraraya.com dan Jakartaoke.com.
Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.
Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.
Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.
Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center













