Kereta Whoosh Membawa Prestise, Tapi WIKA Harus Menanggung Luka Finansial

Dari piutang Rp5 triliun hingga investasi turun Rp4 triliun, kisah ini menyingkap sisi gelap ambisi infrastruktur. Apa langkah konkret untuk menyelamatkan BUMN karya?

- Jurnalis

Selasa, 19 Agustus 2025 - 10:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengerjaan proyek Kereta Whoosh, menyisakan utang dan piutang yang belum terbayar. (Dok. kcic.co.id)

Pengerjaan proyek Kereta Whoosh, menyisakan utang dan piutang yang belum terbayar. (Dok. kcic.co.id)

MEGAH di lintasan, tapi rapuh di neraca. Itulah potret kontras Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau yang kini dikenal dengan nama Kereta Whoosh.

Di balik sorotan publik terhadap kecanggihan transportasi ini, ada kisah getir yang menghantam keuangan PT Wijaya Karya Tbk (Persero) atau WIKA, salah satu BUMN konstruksi terbesar di negeri ini.

Alih-alih meraup keuntungan dari proyek strategis nasional, WIKA justru terperangkap dalam jeratan utang, penurunan investasi, dan klaim pembayaran yang menggantung.

Klaim Menggunung dan Piutang yang Tak Kunjung Cair

Laporan keuangan semester I-2025 membuka fakta pahit. WIKA masih mencatat saldo pekerjaan dalam proses konstruksi senilai Rp5,01 triliun.

Saldo ini bukan sekadar angka, melainkan klaim atas pekerjaan yang masih berkutat pada adendum, arbitrase, dan mediasi.

Klaim tersebut muncul akibat pembengkakan biaya atau cost overrun saat pembangunan infrastruktur kereta cepat.

Dengan kata lain, WIKA memiliki piutang besar yang belum dibayar PT Kereta Api Indonesia (Persero/KAI) selaku pemilik proyek.

“Saat ini, WIKA sedang mengupayakan penagihan Rp5,01 triliun atas pengerjaan proyek kereta cepat kepada pemilik proyek,” ujar Corporate Secretary WIKA, Ngatemin, Senin (18/8/2025).

Investasi Rontok, Saham Terdilusi, dan Kerugian Berlipat

Selain piutang yang mandek, WIKA juga menanggung beban lain yang tak kalah berat: penurunan nilai investasi lebih dari Rp4 triliun.

Jika dijumlahkan dengan klaim proyek yang belum cair, total kerugian yang ditanggung WIKA menembus Rp9 triliun.

Sumber masalah itu terkait dengan penyertaan modal WIKA di PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), konsorsium yang menaungi operasional Kereta Whoosh.

PSBI sendiri terdiri dari KAI, PT Jasa Marga Tbk (Persero), PT Perkebunan Nusantara I (Persero), dan WIKA.

Pada 28 November 2022, WIKA menyetor modal Rp6,11 triliun ke PSBI sehingga menguasai 39,12 persen saham.

Namun situasi berubah ketika pada Desember 2024, PSBI menerbitkan 2,69 juta saham baru senilai Rp2,69 triliun yang sepenuhnya diserap KAI.

Akibatnya, kepemilikan saham WIKA terdilusi menjadi hanya 33,36 persen.

Per 30 Juni 2025, penyertaan modal WIKA tercatat Rp2,39 triliun, setelah dikurangi penurunan nilai sebesar Rp4,32 triliun dari total setoran awal.

Ambisi Besar, Risiko Juga Ikut Membesar

Kereta Whoosh sejak awal digadang-gadang sebagai proyek ambisius yang membawa simbol modernitas.

Namun ambisi besar itu juga menuntut biaya pembangunan yang melonjak jauh di atas perhitungan awal.

Dalam berbagai laporan, biaya proyek KCJB meningkat signifikan akibat faktor teknis dan non-teknis.

Kenaikan biaya inilah yang menimbulkan cost overrun besar, sehingga memicu klaim kontraktor, termasuk WIKA.

Dari perspektif investigatif, pola ini memperlihatkan lemahnya perencanaan dan manajemen risiko dalam proyek strategis berskala besar.

Beban finansial yang semula diperkirakan bisa ditanggung bersama, justru menjerat salah satu BUMN karya yang kini berstatus terlilit kerugian jumbo.

Jalan Panjang Mencari Solusi Keuangan

Kini, WIKA menghadapi pilihan sulit di tengah tekanan likuiditas yang semakin menyesakkan.

Upaya penagihan piutang Rp5,01 triliun kepada KAI masih berlangsung melalui jalur formal, mulai dari adendum hingga mediasi.

Sementara itu, penyusutan nilai investasi di PSBI menambah pukulan yang kian memperberat beban keuangan perseroan.

Jika tidak ada langkah terobosan, risiko sistemik bisa merembet lebih luas, mengingat WIKA adalah salah satu kontraktor pelat merah terbesar yang menangani banyak proyek infrastruktur nasional.

Kisah ini bukan sekadar tentang neraca rugi-laba, tetapi juga tentang bagaimana sebuah BUMN karya harus menanggung konsekuensi dari ambisi negara membangun proyek mercusuar.

Pertanyaan besar kini menggantung: siapa yang akan benar-benar menanggung beban ekonomi di balik kilau Kereta Whoosh?****

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infotelko.com dan Infoekonomi.com.

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media 23jam.com dan Haiidn.com.

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hallotangsel.com dan Haisumatera.com.

Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.

Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center

Berita Terkait

Mudahnya Cara Cek Harga Bitcoin, Ini Caranya
Skema Blended Finance DBS Indonesia Targetkan UMKM Sosial Tak Lagi Tertinggal
Sapulangit PR dan Persrilis.com Bisa Tayangkan Ribuan Press Release, Efektif untuk Pemulihkan Nama Baik
KESDM Wajibkan 7 Perusahaan Lakukan Hilirisasi, Termasuk PT Adaro Indonesia dan PT Kaltim Prima Coal
Inilah 8 Peranan dan Manfaat Penting dari Publikasi Press Release bagi Dunia Usaha dan Perusahaan
Romadhon Jasn Menjadi Direktur Sapulangit Public Relations, Ditunjuk Sapulangit Media Circle (SMC)
Hanya Mampu Produksi Beras 50% dari Kebutuhan Nasionalnya, Mentan Malaysia Minta Bantuan Indonesia
Duet Kompak Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono, Ujung Tombak Capai Swasembada Pangan

Berita Terkait

Jumat, 7 November 2025 - 19:08 WIB

Mudahnya Cara Cek Harga Bitcoin, Ini Caranya

Selasa, 19 Agustus 2025 - 10:15 WIB

Kereta Whoosh Membawa Prestise, Tapi WIKA Harus Menanggung Luka Finansial

Rabu, 25 Juni 2025 - 10:35 WIB

Skema Blended Finance DBS Indonesia Targetkan UMKM Sosial Tak Lagi Tertinggal

Sabtu, 17 Mei 2025 - 08:14 WIB

Sapulangit PR dan Persrilis.com Bisa Tayangkan Ribuan Press Release, Efektif untuk Pemulihkan Nama Baik

Rabu, 7 Mei 2025 - 08:25 WIB

KESDM Wajibkan 7 Perusahaan Lakukan Hilirisasi, Termasuk PT Adaro Indonesia dan PT Kaltim Prima Coal

Berita Terbaru

dok rmi.org

Bisnis

Mudahnya Cara Cek Harga Bitcoin, Ini Caranya

Jumat, 7 Nov 2025 - 19:08 WIB